Rabu, 10 April 2013

Sejarah Cermin



                Cermin paling awal dibuat dari kepingan batu yang mengkilap seprti obsidian di Turki pada sekitar 6000 SM.  Sedangkan cermin dari Amerika Tengah dan Selatan baru muncul  2000 SM.  Pada sekitar 2000SM di China dibuat cermindari perunggu.  Cermin dari tembaga yang mengkilap dibuat di Mesopotania pada 4000 SM dan di Mesir pada 3000 SM.  Pada abad pertama Masehi diciptakan cermin kaca berlapis logam di Sidon.  Kemudian dalan buku Natural History Pliny, menyebut tentang cermin kaca dengan sandaran dari daun emas pada 77 M.  Orang romawi juga mengembangkan teknik menciptakan  cermin kasar.
                Cermin parabola partama kali dideskripsikan oleh Ibnu Sahlpada abag 10.  Ibn Al-Haytham mendiskusikan cermin cembung dan cekung dalam geometri bola dan tabung, melakukan beberapa percobaan dengan cermin cembung dimana sinar yang datang dari satu titik dipantulkan ke cermin lain.
                Justus Leibig menemukan cermin kaca pantul di tahun 1835.  Prosesnya  melibatkan pengendapan lapisan perak metalik ke kaca melalui reduksi kimia perak nitrat.  Proses melapisi kaca dengan substansi untuk memproduksi cermin secara massal.

Sejarah Teropong Bintang



                pada tahun 1608, seorang pembuat lensa dari Middleburg bernama Hans Lippershy tanpa sengaja menemukan teropong untuk mengamati objek yang jauh agar kebih dekat.
                Kemudian, pada tahun 1609 dengan menggunakan teleskop Galileo Galilea, empat bulan terbesar dari dari Jupiter dan cincin Saturnus ditemukan.  Dua lensa refraksi yang disusun antar objek dan mata pengamat membentuk teropong Galileo (teropong panggung).
                Kemudian Sir Issaac Newton  menggunakan teleskop refleksi cermin.  Teleskop ini menggunakan suatu cermin cekung untuk merefleksikan gambaran yang dipandang ke dalam piringan dasar atau lensa mata.  Teleskop refleksi  mampu memisahkan objek yang tidak jelas atau menjauhkan jarak objek yang berdekatan, teropong ini lebih canggih dari teropong Galileo.
                Pada tahun 1781, William Herschel menggunakan suatu teleskop dengan ketinggian 40 kaki (12,91m) untuk menemukan planet Uranus.
                Pada tahun 1957, teropong permanen utama dibangun pertama kali di tepi Sungai jonder di Inggris.

Penerapan Pembiasan Cahaya



Ø  Proyektor LCD
Untuk menampilkan gambar, proyektor LCD mengirim cahaya dari lampu halide logam yang diteruskan ke dalam prisma yang mana cahaya akan tersebar pada tiga panel polysilikon, yaitu komponen warna merah, hijau dan biru pada sinyal video.  Proyektor LCD berisi panel cermin yang terpisah satu sama lain.  Masing-masing panel terdiri dari dua pelat cermin yang diantara keduanya terdapat liquid crystal.  Ketika terdapat perintah atau intruksi, kristal akan membuka untuk membolahkan cahaya mlewat atau menutup untuk mem-blok cahaya tersebut.  Membukan dan menutupnya pixel ini yang bisa membentuk gambar.
Ø  Mempelajari struktur kristal
Pembiasan ganda merupakan alat riset yang berguna dalam mempelajari struktur kristal.  Penerapan ini dapat terjadi ketika memproduksi sebuah berkas cahaya terpolarosasi dan memakai prisma nicol.
Ø  Teropong bintang bias
Teropong bintang bias adalah teropong bintang yang prinsipnya membiaskan cahaya pada lensa untuk mendapatkan bayangan.
Ø  Laser
Laser adalah salah satu penerapan pembiasan dalam bidang medis.  Laser digunakan oleh ahli bedah untuk melakukan operasi tanpa.

Sejarah Pembiasan Cahaya



                Pada tahun100-120M, ptolomeus menemukan hubungan hubungan sudut bias yang hanya akurat pada sudut kecil.  Pada tahun 948M Ibnu Sahl dalam risalah karyanya yang berjudul  “On Burning Mirrors and Lenses”  menjelaskan tentang cermin membengkok dan lensa membengkok serta titik api atau titik fokus secara jelas dan terperinci.  Ibnu  Sahl menggunakan hukum pembiasan cahaya untuk memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan cermin yang titik fokusnya berada di sebelah titik poros.
                Sekitar 6 abad kemudian, tepatnya pada tahun 1621 Willebrond Snell mengungkapkan hal yang sama dengan Ibnu Sahl.  Menurut Snell : sinar datang, garis normal dan sudut pantul terletak pada satu bidang datar.            

Sejarah Jembatan Wheatstone



                Jembatan wheatstone pertama kali ditemukan oleh Hunter Christie pada tahun 1833.  Namun, pada waktu itu Hunter tidak bisa melihat penggunaan nyata dari jembatan wheatstone.  Beberapa tahun kemudian Sir Charles Wheatstone seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris berhasil menemukan berbagai aplikasi tentang jembatan wheatstone.  Kemudian wheatstone mengklaim berbagai aplikasi tersebut dan menunjukkan betapa pentingnya rangkaian jembatan wheatstone tersebut.